Senin, 07 Januari 2013

Jugun Ianfu: AKU BUKAN PELACUR ! Potret Kelam Wanita Indonesia Atas Kekejaman Tentara Jepang (2)

APAKAH 'IANFU'?
"Ianfu" adalah istilah Jepang terhadap perempuan "penghibur" tentara kekaisaran Jepang dimasa perang Asia Pasifik, istilah asing lainnya adalah comfort woman Pada kenyataannya "Ianfu" bukan merupakan perempu`n penghibur tetapi perbudakan seksual yang brutal, terencana, serta dianggap masyarakat internasional sebagai kejahatan perang. Diperkirakan 200 sampai 400 ribu perempuan Asia berusia 13 hingga 25 tahun. Konggres internasional sepakat menggunakan istilah "Ianfu" (pakai tanda kutip).








UNTUK APA "IANFU" DICIPTAKAN?
Invansi ke negara lain yang mengakibatkan peperangan membuat kelelahan mental tentara Jepang. Kondisi ini mengakibatkan tentara melakukan pelampiasan seksual secara brutal dengan perkosaan masal yang mengakibatkan mewabahnya penyakit kelamin yang menjangkiti tentara Jepang. Hal ini tentunya melemahkan kekuatan angkatan perang kekaisaran Jepang. Situasi ini memunculkan gagasan untuk merekrut perempuan-perempuan lokal, menyeleksi kesehatan dan memasukan mereka ke dalam Ianjo-Ianjo sebagai rumah bordil militer Jepang.


BAGAIMANA "IANFU" DIREKRUT?
Mereka direkrut dengan cara halus seperti dijanjikan sekolah gratis, pekerjaan sebagai pemain sandiwara, pekerja rumah tangga, pelayan rumah makan dan juga dengan cara kasar dengan menteror disertai tindak kekerasan, menculik bahkan memperkosa di depan keluarga.
Yang merekrut "Ianfu" di Indonesia adalah Militer Jepang, sipil Jepang, pejabat lokal sepeti bupati, camat, lurah dan RT.




DARI MANAKAH ASAL 'IANFU'?
Mereka berasal dari Korea Selatan, Korea Utara, Cina, Filipina, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, dan Indonesia. Sebagian kecil di antaranya dari Belanda dan Jepang sendiri.
“Ianfu” di Indonesia ditempatkan secara hirarkis menurut kelas, ras dan kebangsaan. Yang berkulit putih asal Manado, keturunan Cina dan keturunan Belanda melayani opsir yang berpangkat tinggi. Sedangkan yang berasal dari Jawa berkulit kecoklatan ditempatkan di ianjo bagi tentara berpangkat rendah.
Mereka dibawa ke wilayah medan pertempuran untuk melayani kebutuhan seksual sipil dan militer Jepang baik di garis depan pertempuran maupun di wilayah garis belakang pertempuran. Penempatan mereka sangat dipengaruhi lokasi barak militer.




SIAPAKAH 'IANFU' INDONESIA?
Sebagian besar berasal dari pulau Jawa yang dijadikan Jugun Ianfu dan nama asli mereka diganti dengan nama Jepang seperti Mardiyem menjadi Momoye (Yogyakarta, Jateng), Aminah menjadi Shinju (Sukabumi, Jawa Barat), Suharti menjadi Miki (Kediri, Jatim), Emah Kastimah menjadi Miyoko (Kuningan, Jabar), Kasinem menjadi Yako (Solo, Jateng), Sumirah menjadi Kimiko (Salatiga, Jateng), Sutarbini menjadi Miniko (Yogyakarta, Jawa Tengah), Siti Neng Itjuh menjadi Ruriko (Garut, Jateng), Omoh Salamah menjadi Midori (Cimahi, Jabar), Lantrah menjadi Toyoko (Pekalongan, Jateng) dan puluhan ribu orang lainnya.



BAGAIMANA 'IANFU' DIPERLAKUKAN?
Mereka diperkosa dan disiksa secara kejam. Dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Jepang sebanyak 10 hingga 20 orang siang dan malam serta dibiarkan kelaparan. Kemudian di aborsi secara paksa apabila hamil. Banyak perempuan mati dalam Ianjo karena sakit, bunuh diri atau disiksa sampai mati.
Bagi yang selamat (penyintas) di masa tuanya penuh derita dengan kerusakan kandungan, pendarahan, sakit jiwa, hidup mengasingkan diri atau dikucilkan masyarakat.






APAKAH YANG DISEBUT IANJO?
Berasal dari bahasa Jepang dari kata Ian = Perempuan, Jo = Tempat, arti harfiahnya menjadi tempat hiburan yang berfungsi sebagai rumah bordil militer Jepang. Ianjo tempat pelayanan seksual bagi tentara dan sipil Jepang dimulai sejak tahun 1932. Daichi Salon dijadikan model untuk pembangunan ianjo-Ianjo di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Suhanah berdiri di depan bekas ianjo di Bandung tempat ia disekap dan diperkosa.



APAKAH ASIAN WOMEN FUND (AWF)?
Juli 1995 Asian Women?s Fund (AWF) didirikan oleh organisasi swasta Jepang. Organisasi ini dituduh sebagai agen penyuap untuk meredam protes masyarakat internasional terhadap pemerintah Jepang padahal tidak mewakili pemerintah Jepang secara resmi.
Di masa pemerintahan Soeharto Tahun 1997 Menteri Sosial Inten Suweno menerima dana santunan bagi para korban sebesar 380 juta yen yang diangsur selama 10 tahun.
Namun banyak para korban menyatakan tidak pernah menerima santunan tersebut.









APAKAH "IANFU" INDONESIA PERNAH MENGGUGAT SECARA PERDATA KE PENGADILAN JEPANG?
“Ianfu” Indonesia tidak pernah menggugat secara hukum perdata ke pengadilan di Jepang seperti yang dilakukan negara Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Cina dan Belanda sejak 1991 tetapi Tahun 1997 beberapa penyintas dari Yogyakarta pernah membuat surat gugatan hukum kepada Ketua Pengadilan Jakarta Pusat terhadap Depsos RI atas kerugian materil dan imateril sebesar Rp 5,300. Milyar *)
*) Gugatan Jugun Ianfu kepada Menteri Sosial RI; Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia; Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan).

Jugun Ianfu: AKU BUKAN PELACUR ! Potret Kelam Wanita Indonesia Atas Kekejaman Tentara Jepang (1)

Perang Asia-Pasifik atau Perang Dunia II menyisakan berbagai kisah pilu bagi berbagai Negara, tak terkecuali Indonesia. Indonesia adalah korban perang yang tengah berkecamuk diantara Negara-negara besar di wilayah tersebut. Indonesia menjadi bangsa terjajah pada masa itu, terlebih lagi ketika bangsa Jepang datang dan masuk ke wilayah Indonesia. Awalanya mereka memberi harapan kepada Indonesia untuk bisa merdeka dan terlepasa dari penjajahan, namun hal tersebut hanyalah bualan semata, mereka justru melakukan penjajahan terhadap rakyat Indonesia dan bahkan gaya penjajahan mereka tak jauh beda dengan Negara sebelumnya, yaitu Belanda.
Tahun 1943-1945, Perang Dunia II. Setelah Jerman, Jepang menduduki tempat kedua sebagai kekuatan militer. Negara-negara demokratis dalam waktu ini dinamai oleh pers sebagai Negara-negara sekutu. Negara-negara fasis-militer Jerman, Italia dan Jepang oleh pers dinamai dengan sebutan As karena mereka membentuk as Berlin-Roma-Tokyo. Pada tahun 1943, serangan besar-besaran pihak sekutu di Asia Tenggara membuat posisi balatentara Jepang dari agresif menjadi defensif. Sikapnya terhadap nasionalisme di Indonesia juga telah berubah, sehingga kaum nasionalis di Jawa dan Sumatra mendapatkan keleluasaan berpropaganda.
Hubungan laut antara balatentara Jepang di Asia Tenggara dengan Jepang manjadi sulit. Orang Indonesia, melalui PETA mendapatkan latihan kemiliteran untuk menjadi perwira guna mempertahankan tanah airnya dari serangan sekutu. Balatentara Jepang sendiri ditarik ke garis depan. Sulitnya hubungan udara dan laut mengakibatkan tentara Jepang tak lagi bisa mendapatkan wanita penghibur dari Cina, Jepang dan Korea. Sebagai gantinya, para gaidis Indonesia dikirim ke garis depan sebagai wanita penghibur.
Wanita penghibur atau yang dalam isilah Jepang disebut Jugun Ianfu, merupakan bentuk penjajahan yang secara nyata dialami oleh kaum perempuan di Indonesia. Sebelumnya praktek Jugun Ianfu ada di Indonesia, ternyata praktek tersebut juga berlaku diberbagai Negara terutama Negara-negara yang menjadi koloni Jepang. Menurut riset oleh Dr. Hirofumi Hayashi, seorang profesor di Universitas Kanto Gakuin, jugun ianfu termasuk orang Jepang, Korea, Tiongkok, Malaya (Malaysia dan Singapura), Thailand, Filipina, Indonesia, Myanmar, Vietnam, India, Indo Belanda, dan penduduk kepulauan Pasifik. Jumlah perkiraan dari Jugun Ianfu ini pada saat perang, berkisar antara 20.000 dan 30.000. Pengakuan dari beberapa Jugun Ianfu yang masih hidup jumlah ini sepertinya berada di batas atas dari angka di atas. Kebanyakan rumah bordilnya berada di pangkalan militer Jepang, namun dijalankan oleh penduduk setempat, bukan militer Jepang.
Menurut riset Dr. Ikuhika Hata, seorang profesor di Universitas Nihon. Orang Jepang yang menjadi Jugun Ianfu ini sekitar 40%, Korea 20%, Tionghoa 10%. Dan 30% sisanya dari kelompok lain.
Di Indonesia sendiri, para perempuan direkrut secara paksa, bahkan ada pula yang diiming-imingi dengan janji-janji hidup yang enak, pendidikan yang layak, dijadikan pemain sandiwara dan sebagainya. Bahkan para tentara itu tak segan-segan menculik dan memperkosa gadis-gadis tersebut di depan keluarganya. Sungguh ironis apa yang terjadi di Indonesia terutama bagi kaum wanita.
Praktek Jugun Ianfu yang terjadi di Indonesia ternyata adalah suatu kesengajaan atau bagian dalam rencana menjaga keefektifan dan kinerja para tentara Jepang dalam bertugas. Dimana kepuasan seks tentara Akan mempengaruhi kinerja para tentara Jepang dan apabila hal tersebut tidak dituruti maka para tentara Jepang akan mengalami kemunduran. Pengerahan Jugun Ianfu yang diartikan sebagai “budak seks” dilakukan secara gelap, di bawah tangan. System rekrutmen yang tertutup ini tidak menggunakan pengumuman resmi. Pemerintah militer Jepang menggunakan bantuan pejabat daerah seperti lurah, camat dan melalui tonarigumi. Mereka menawarkan, bahkan memaksa agar perempuan-perempuan belia ini bersedia ikut dalam program pengerahan tenaga kerja, di samping dengan ancaman juga dengan mendekati keluarga yang diincar. Seperti kesaksian mantan Jugun Ianfu asal Jogjakarta, yang orang tuanya dipanggil pak lurah. Dikatakannya anaknya bernama Suharti akan dididik, disekolahkan di Balikpapan dan setelah lulus aka dipekerjakan di kantor. Namun, anak yang berumur 15 tahun ini dijadikan Jugun Ianfu selama enam bulan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kaum perempuan yang menjadi Jugun Ianfu umumnya berpendidikan rendah, bahkan ada yang tidak berpendidikan sama sekali, dan buta huruf. Selain kebodohan yang dimilikinya, mereka juga berada kedalam jeratan ekonomi yang membelit. Kebodohan dan kemiskinan membuat mereka percaya begitu saja pada tawaran kerja yang cukup menjanjikan yang tidak membutuhkan kehalian khusus seperti pambantu rumah tangga, pelayan restoran atau pekerjaan apa saja yang hanya membutuhkan tenaga.
Rekrutmen Jugun Ianfu dapat juga dilakuakan melalui jalur hiburan dimana para seniman terlibat di dalamnya, seperti yang dialami oleh mantan Jugun Ianfu dari Jogjakarta, Mardiyem. Seorang pemain sandiwara keliling dari grup “pantja soerja” telah menjanjikannya menjadi penyanyi di Kalimantan, sesuai dengan cita-citanya yang ingin membebaskan diri dari lingkungannya sebagai abdi dalem (mengabdi pada keluarga bangsawan Jawa) di daerah Suryotarunan. Selain itu, dokter dan para pejabat baik rendah maupn tinggi, baik yang berpartisipasi langsung atau tidak, dalam usaha pengumpulan dan pencarian tenaga kerja perempuan yang akan dijadikan Jugun Ianfu. Mereka dianggap memiliki akses tersendiri pada kaum perempuan, baik di desa maupun di kota.
Kebanyakan kaum Jugun Ianfu dapat digolongkan sebagai perempuan yang berasal dari keluarga baik-baik. Di antara mereka ada yang masih gadis, bahkan ada yang di bawah umur dan ada yang sudah bersuami dan mempunyai anak. Akan tetapi, ancaman pihak militer Jepang yang kejam yang memiliki kekuatan senjata, membuat mereka takut menolak atau melarikan diri pada saat mereka sampai pada suatu tempat yang penuh dengan penderitaan fisik dan batin. Penguasa militer Jepang mendirikan tempat-tempat yang dihuni Jugun Ianfu di setiap wilayah komando militer dengan tujuan untuk mencegah terjadinya pemerkosaan oleh tentara Jepang terhadap penduduk lokal, menjaga moral tentara Jepang serta mencegah penyakit kelamin yang akan melemahkan kekuatan militernya.
Para perempuan yang dijadikan Jugun Ianfu dimasukkan ke dalam rumah bordil a’la Jepang yang disebut Ian-jo, antara lain terdapat dibekas asrama peninggalan Belanda, markas militer Jepang dan rumah-rumah penduduk yang sengaja dikosongkan. Tempat-tempat itu biasanya dijaga ketat oleh tentara Jepang. Setiap perempuan di Ian-jo biasanya mendapatkan kamar dengan nomor kamar, bahkan namanya diganti dengan nama Jepang seperti yang dituliskan di pintu kamar. Ian-jo pertama di dunia dibangun di Shanghai, Cina tahun 1932. Pembangunan Ian-jo di Cina dijadikan model untuk pembangunan Ianjo-Ianjo di seluruh kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia sejak pendudukan Jepang tahun 1942-1945 telah dibangun Ian-jo diberbagai wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Jawa, Nusa Tenggara, Sumatra, Papua.
Sebelum menjalani tugas sebagai budak seks ( Jugun Ianfu), perempuan-perempuan di Ian-jo menjalani pemeriksaan kesehatan yang merendahklan martabat. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa ketika para petugas medis menyuruh mereka membuka pakaian sampai akhirnya mereka telanjang bulat, lalu menggerayangi tubuh mereka. Bahkan di antara mereka tidak berani bertanya apalagi menolak, ketika vagina mereka diperiksa dengan memasukkan alat terbuat dari besi panjang, dan jika alat ini ditekan, bagian ujungnya akan mengembang dan dapat membuka vagina menjadi lebih lebar. Melalui alat yang dinamakan cocor bebek, dapat diketahui apakah kemaluan calon Jugun Ianfu sudah terserang penyakit atau masih sehat.
Di Ian-jo mereka mendapatkan pemerkosaan, suatu hubungan seks dengan secara paksa, seperti yang dialami Mardiyem. Usianya baru 13 tahun dan belum mengalami haid saat ia diperkosa untuk pertama kalinya oleh seorang Jepang berambut berewok. Ia adalah pembantu dokter yang memeriksa kesehatannya pertama di Ian-jo Telawang. Siksaan berupa tamparan, pukulan, dan tendangan dilakukan oleh tentara Jepang, apalagi mereka dalam keadaan mabuk. Jika kurang puas dengan pelayanan Jugun Ianfu, mereka melakukan cara-cara tidak manusiawi yang biasa dilakukan oleh binatang dan tentunya tidak dapat diikuti oleh Jugun Ianfu baik karena faktor tenaga maupun etik.
Para Jugun Ianfu hanya pasrah dalam menjalani penderitaan hidup karena mereka tidak punya pilihan lain. Kesempatan melarikan diri tidaklah mungkin karena jarak perjalanan pulang jauh, apalagi mereka buta tentang pengetahuan peta, dan mereka pun tidak mempunyai uang untuk bepergian meski di Ian-jo berlaku sistem pembayaran.
Setiap tamu baik kalangan militer maupun sipil datang ke Ian-jo harus antre untuk mendapatkan karcis dan kondom. Namun, sebagian besar pengunjung tidak mau menggunakan kondom karena menurut mereka dapat menggangu kenikmatan hubungan seksual mereka. Adapun besarnya pembayaran untuk tiap waktu berbeda. Jika kalangan militer berkunjung ke Ian-jo pada siang hari dikenakan biaya 2,5 rupiah, sedangkan untuk kalangan sipil 3,5 rupiah, dimulai pada sore hari pukul 17.00-24.00, dan tamu menggunakan jasa Jugun Ianfu sampai pagi membayar 12,5 rupiah. Meskipun berlaku sistem pembayaran, Jugun Ianfu tidak pernah menerima uang kecuali karcis dari tamu yang datang. Pengelola Ian-jo, Cikada, mengatakan agar karcis dikumpulkan, kelak dapat ditukar dengan uang jika mereka berhenti bekerja sebagai Jugun Ianfu.
Sebagian besar perempuan-perempuan yang berasal dari pulau Jawa yang dijadikan Jugun Ianfu seperti Mardiyem, Sumirah, Emah Kastimah, Sri Sukanti, hanyalah sebagian kecil Jugun Ianfu Indonesia yang bisa diidentifikasi. Masih banyak Jugun Ianfu Indonesia yang hidup maupun sudah meninggal dunia yang belum terlacak keberadaannya. Mereka diperkosa dan disiksa secara kejam. Dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Jepang sebanyak 10 hingga 20 orang siang dan malam serta dibiarkan kelaparan. Kemudian di aborsi secara paksa apabila hamil. Banyak perempuan mati dalam Ian-jo karena sakit, bunuh diri atau disiksa sampai mati.
Setelah perang Asia Pasifik usai Jugun Ianfu yang masih hidup didera perasaan malu untuk pulang ke kampung halaman. Mereka memilih hidup ditempat lain dan mengunci masa lalu yang kelam dengan berdiam dan mengucilkan diri. Hidup dalam kemiskinan ekonomi dan disingkirkan masyarakat. Mengalami penderitaan fisik, menanggung rasa malu dan perasaan tak berharga hingga akhir hidupnya.
Kaisar Hirohito merupakan pemberi restu sistem Jugun Ianfu ini diterapkan di seluruh Asia Pasifik. Para pelaksana di lapangan adalah para petinggi militer yang memberi komando perang. Maka saat ini pihak yang harus bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan ini adalah pemerintah Jepang.
Pemerintah Jepang masa kini tidak mengakui keterlibatannya dalam praktek perbudakan seksual di masa perang Asia Pasifik. Pemerintah Jepang berdalih Jugun Ianfu dikelola dan dioperasikan oleh pihak swasta. Pemerintah Jepang menolak meminta maaf secara resmi kepada para Jugun Ianfu. Kendatipun demikian Juli 1995 Perdana Menteri Tomiichi Murayama pernah menyiratkan permintaan maaf secara pribadi, tetapi tidak mewakili negara Jepang. Tahun 1993 Yohei Kono mewakili sekretaris kabinet Jepang memberikan pernyataan empatinya kepada korban Jugun Ianfu. Namun pada Maret 2007 Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dengan menyanggah keterlibatan militer Jepang dalam praktek sistem perbudakan seksual.
Ada puluhan, bahkan ratusan perempuan korban penjajahan Jepang yang disebut Jugun Ianfu di Indonesia yang sampai sekarang nasibnya tidak jelas. Mereka tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal, mereka mendapatkan hak uang kesejahteraan dari Jepang. Uang kesejahateraan yang tadinya mau diberikan kepada Jugun Ianfu, diambil alih pemerintah melalui Departeman Sosial. Alasannya untuk melakukan pengelolaan agar nantinya bisa untuk membela dan membantu korban Jugun Ianfu. Tapi konyol, bantuan tersebut tidak pernah sampai ke tangan korban Jugun Ianfu. Penyelewengan ini justru sangat membuat prihatin kehidupan para mantan Jugun Ianfu, beban berat penderitaan masa lalunya ternyata hanya menjadi sebuah kenangan yang bagi bangsa Indonesia saat ini mungkin tak ada nilainya, padahal jika kita dapat belajar dari kehidupan mereka seharusnya merekalah yang patut kita ke depankan karena merekalah pahlawan-pahlawan bangsa kita sesungguhnya yang mempunyai peran yang vital bagi Indonesia, meskipun dengan cara yang menyakitkan bagi mereka.
Seperti apa yang disampaikan oleh Sastrawan, Pramoedya Ananta Toer, yang berbunyi “kalian para perawan remaja, telah aku susun surat ini untuk kalian, bukan saja agar kalian tahu tentang nasib buruk yang akan menimpa para gadis seumur kalian, juga agar kalian punya perhatian terhadap sejenis kalian yang mengalami kemalangan itu… surat kepada kalian ini juga semacam protes, sekalipun kejadiannya telah puluhan tahun yang lewat”
Semoga nasib para mantan Jugun Ianfu akan semakin membaik meski dukungan dari negara hanya buaian semata.

Jumat, 04 Januari 2013




1 JAM

Hiduplah 1 jam, .. tanpa kemarahan, .. tanpa hati jahat, ..

tanpa pikiran negatif, .. tanpa pemborosan, .. tanpa kepalsuan, ..

tanpa kemalasan, .. tanpa keserakahan, .. tanpa iri hati, ..

Bila berhasil, silakan mengulang kembali untuk 1 jam berikutnya, dan tambahkan dengan ...


damai di hati, .. kesabaran, .. lemah lembut, ..

murah hati, .. rendah hati, .. dan penguasaan diri, ..

... insya Allah hidup kita akan menjadi penuh ketentraman hati, kenyamanan jiwa, kebaikan dan berkah dari Allah ... Aamiin

Sumber : Kata- Kata Hikma

Ini dia Tchuna, yang menggemparkan dunia, bukan karna cantiknya, tapi kisah malangnya..




Ini dia Tchuna ,yang menggemparkan dunia,bukan karna cantiknya,tapi kisah malangnya

Dia adalah seorang mahasiswa
Dia berumur 23 thn
Salahnya beberapa orang mengatakan karena dia naik bus yang salah
Dan
Dia adalah wanita
Enam pria memperkosa dirinya dan kemudian menggunakan batang besi untuk merobek vaginanya,
Usus kecil dan usus besar keluar,
Mereka meninggalkan dia untuk mati di jalan
Telanjang!
Terluka!
Terbuka!
Hancur!
Terlebih lagi adalah bahwa tak seorang pun berbalik untuk melihat ke arahnya
Tidak ada yang mau repot-repot untuk melemparkan pakaian saat dia terlanjang
gadis yang malang.

Dia tidak pernah bisa hidup normal lagi
Dia koma lima kali sejak 16 Desember
Dia tak sadarkan diri
Kritis dan belum bisa berhenti menangis
Tapi jangan khawatir
Dia bukan adikmu
Dia bukan putrimu
Tapi dia bisa.

Kebrutalan harus berhenti Sampai di sini teman..
Orang-orang ini layak mendapat hukuman mati bagi mereka yang kejam,
tindakan Pemerkosaan yang Sadis!

Dia meninggal kemarin, Sabtu 29 Desember 2012.

Rest in Peace ?
saya berdoa bahwa para pembunuh mendapatkan hukuman terburuk
Hal ini tidak hanya terjadi di India ..
Namun di setiap negara di seluruh dunia ..
mungkin bisa jadi di Indonesia.
Mungkin bisa terjadi pada kekasih Anda, atau
Adik anda?
atau saudara Anda?

Apakah ini Cara kita memperlakukan wanita ?
Ini Membuat saya malu bahkan hidup di planet ini hari ini

Jika kematiannya Menyentuh kamu dan kamu menentang PEMERKOSAAN, Tuliskan
"Turut Berduka Cita"

Jika Kamu mengabaikan, berarti kamu mendukung pemerkosaan.

-ST-
- salam Persahabatan Dan Cinta

Sumber : Kata - Kata Cinta

Rabu, 02 Januari 2013

Resensi Buku : Addicted to Weblog - Kisah Perempuan

Kisah Perempuan Dalam Dua Dunia

Kepribadian seseorang di internet bisa jadi dapat dilihat dari cara dia berinteraksi dengan orang lain di dunia cyber lewat tulisan-tulisan dia di blog, cara dia berdialog di chatting room, cara dia berkomentar terhadap tulisan-tulisan orang lain dan cara dia menyapa di shoutbox. Lima dari cerpen yang ada dalam kumpulan cerpen ini bercerita tentang kehidupan di alam cyber atau di alam maya. Setiap orang berhak menciptakan karakternya masing-masing di balik nama samaran masing-masing. Ibarat menulis sebuah cerpen, si pengarang berhak menentukan nasib karakter yang dibuatnya. demikian juga kehidupan di internet, sepanjang hal itu tidak merugikan orang lain. Tetapi kalau sudah merugikan orang lain, tentu sudah menjadi lain masalahnya; rumah tangga, cinta dan bahkan nyawa bisa saja menjadi tumbalnya. Kumpulan cerpen ini memilih perempuan sebagai tokoh centralnya. Dalam satu sosok perempuan bisa jadi tersimpan seribu cerita. Ketika terpaksa harus bersinggungan dengan norma-norma dan tradisi, perempuan cenderung menjadi pihak yang dipersalahkan. Masyarakat cenderung lupa untuk mengkaji lebih jauh "ada apa sebenarnya yang terjadi di balik sebuah peristiwa".

Oleh : LabibahZein   
ISBN


:


978-979-461-552-2
Dimensi :  0
Jenis Cover :  soft cover
Berat Buku :  150
Jenis Kertas Penerbit              :  HVS
Obor - Jogjakarta

Gadis Etalase



Sudah 5 tahun aku tak lagi bisa merasakan apa yang dinamai kebebasan. Hidupku adalah milik tuanku. Bahkan, sekujur tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kaki bukan lagi mililkku. Kecuali segumpal darah yang ternamai dengan “hati”. Mereka bilang aku bukan lagi gadis yang masih perawan. Tetapi menurutku aku masih tetap menjadi seorang gadis yang perawan, sebab aku tak pernah melayani tuan-tuanku dengan suka rela. Apalagi dengan cinta, secuilpun tidak.
Aku seperti mayat hidup yang selalu menuruti perintah tuan-tuanku. Saat mereka mulai menyentuh kulit tubuhku, aku selalu beranggapan bahwa aku sudah mati. Hingga mereka bebas melakukan apa saja terhadap tubuhku yang telah terjual ini. Sebab hanya itu yang bisa kulakukan. Melawan. Ah, tidak hanya satu atau dua kali kucoba. Berkali-kali aku mencoba untuk tidak membiarkan tubuhku ini dihinggapi tangan-tangan kotor itu begitu saja, namun aku tak berdaya. Tangan-tangan penjual tubuhku selalu siap mendarat di bagian tubuhku yang ia kehendaki.
Kadang, saat tuanku membawaku keluar dari istana yang telah mengurungku, aku berniat untuk kabur. Tentunya setelah lebih dulu membunuh tuan yang telah semena-mena terhadap tubuhku. Tapi apalah daya, algojo mami Sarah selalu mengikuti kemanapun aku pergi. Walhasil, tiada pilihan selain kembali kepada mami dan menuruti semua kemauannya.
***
“Namanya Bunga. Dia satu-satunya anak perempuanku.” Kata ayah sambil membelai rambutku.
“Tolong carikan dia kerja. Apapun yang penting halal.” Lanjutnya.
Seorang wanita cantik yang duduk di sampingku dan sedari tadi melihatiku, berkata.
“Saya usahakan. Pokoknya dia mau ikut saya, pasti semuanya akan mudah.”
Tergambar senyum bahagia dari bibir ayah saat itu. Akan tetapi, justru senyum ayah itu adalah jerit tangis bagiku. Aku tidak ingin meninggalkan kampung. Di sini pasti aku juga bisa mencari pekerjaan tanpa harus berhijrah ke kota. Apalagi di kota aku tak punya sanak saudara dan juga tak ada teman. Namun, ayah terus meyakinkan aku bahwa aku akan baik-baik saja. Masih ada tante Marni, katanya pun demikian.
Meskipun berat rasanya meninggalkan kampung, itu lebih berat dari pada melihat ayah kehilangan senyum dari raut wajahnya. Akhirnya akupun pergi dan tentu harus segera kembali demi ayah.
***
Sesampainya di kota, tante Marni menyuruhku untuk ikut tante Sarah, sahabatnya. Katanya dia yang akan memberiku pekerjaan di kantornya. Hati kecilku pun berkata, mau disuruh kerja apa aku di kantornya. Aku hanya seorang gadis berijasah SD, dan aku tak mempunyai keterampilan apa-apa. Ah, mungkin aku akan dijadikan cleaning service di kantornya. Pikirku pun demikian.
Malam itu juga untuk ikut tante Sarah, aku hanya bisa mengangguk menuruti semua perkataannya. Mobil yang kutumpangi melewati sebuah tempat yang masih asing dari penglihatan mataku. Dari kaca mobil, aku melihat para gadis duduk berjajar di balik lapisan kaca. Pakaiannya yang sedikit terbuka, lalu terdengar suara seorang lelaki paruh baya menggiring setiap kendaraan yang lewat untuk parkir. Sepanjang jalan di gang itu, pemandangan seperti itulah yang kulihat.
Aku hanya bisa menerka. Aku juga tidak berani bertanya kepada tante Sarah. Aku pun diam.
***
Ternyata ketulusan tante Marni sebatas hanya di bibir saja. Ia menyerahkanku kepada seorang mucikari, tante Sarah.
Sejak saat kutahu bahwa aku telah dijual, aku telah menjadi bagian dari gadis yang duduk di balik etalase-etalase itu. Kelak aku harus berdandan semenarik mungkin dengan pakaian yang terbuka. Hingga datanglah ular-ular yang siap menjilati tubuhku.
Hanya ayah yang terbayang dalam benakku. Bagaimana seandainya kalau dia tahu nasibku di sini. Di sebuah gang, tempat prostitusi terbesar di kota ini, di negara ini, dan bahkan diantara beberapa negara tetangga.
Serasa aku sudah mati sejak pertama kali merelakan tubuhku kepada seekor ular yang tak berbisa, malam itu. Hingga aku pun tak bisa menalar bagaimana bisa selama 5 tahun ini aku melayani ular-ular itu. Mungkin aku telah benar-benar mati, dan aku yang sekarang hanyalah mayat yang belum dikubur semestinya. Entahlah.
Aku berada di tempat ini bukan atas kemauanku sendiri. Aku terjebak. Dan jurang yang telah menjebakku terlalu dalam hingga aku tak bisa menyelamatkan diriku sendiri tanpa bantuan orang lain.
Namun, tidak ada satupun yang menilaiku sebagai gadis baik-baik. Mereka hanya tahu apa pekerjaanku, dan apa yang kulakukan setiap malam. Dan itu tentu merupakan hal yang wajar. Setiap gadis yang berada di lokalisasi adalah gadis yang tidak baik. Stigma itu yang harus kutelan dan kurasakan pahitnya. Tapi, apakah mereka tahu bagaimana aku bisa jadi seperti ini? Tidak. Bahkan tidak ada yang mau tahu.
Sampai kapan aku harus bertahan, duduk setia dibalik lemari kaca ini. Lalu pura-pura tersenyum, padahal hati menangis. Dan menjadi mayat hidup saat tuannya mengehendaki tubuh ini. Andai saja membunuh diri sendiri itu tak berdosa, pastinya aku telah menyayat nadiku dengan silet atau pisau sejak dulu.
Aku rindu ayah. Aku ingin pulang dan bertemu dengannya. Sebelum tubuhku benar-benar habis untuk mengenyangkan ular-ular itu, sebelum hatiku gagal kupertahankan keperawanannya, dan sebelum etalase-etalase itu rusak dan kacanya pecah berhamburan mengenai urat nadiku. Sebelum..
Ah, percuma aku berkhayal demikian. Aku tidak bisa kembali pulang untuk bertemu ayah. Apalagi untuk sekedar merasakan udara kebebasan seperti layaknya gadis seusiaku. Tidak akan ada yang mau mengulurkan tangannya padaku. Tak ada, satupun…
Lupakan keinginan utopismu itu. Bisik hatiku.
***
Seperti malam-malam biasa, aku harus melayani ular-ular itu secara bergiliran. Pedih, perih telah kulupa rasanya. Seekor ular hitam dan buas membawaku jauh dari wisma.
Ia mulai menjilati tubuhku, lalu perlahan melilit tubuh tak berdayaku. Dia sungguh buas, dengan segala usaha aku melepaskan diri dari tubuhnya yang bau anyir seperti ular.
Dan setelah akhirnya aku bisa melepas lilitan lelaki gila itu, tanganku telah terbelenggu borgol seorang lelaki berseragam.
Kini aku benar-benar tak bisa pulang, pisau yang ada ditanganku telah lembawaku ke tempat baru. Bukan wisma pelacuran, bukan juga kampung halaman, tetapi jeruji besi. Ya,  jeruji besi.

Penulis- Nok Asna

Surat Cinta Untuk Calon Suamiku



Kpd,Yth
Calon Suamiku

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dear calon suamiku
Apakah kabarnya imanmu hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur
Karena dapat menatap kembali fananya hidup ini
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?


Wahai calon suamiku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?

Disini aku di tempa untuk menjadi dewasa,
agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.
Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya,kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku.
Bagian terapuh diriku, namun kini aku tahu jawabannya.

Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya.
Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah “memiliki” aku di hatimu..


Calon suamiku..
Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga “memilikimu” kelak
Apa yang kuharapkan darimu adalah keshalihan
Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang akan kau dapati

Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, calon suamiku.

Wahai calon Suamiku..
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang sholehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat

Namun nanti, setelah menjadi istrimu, aku berharap menjadi pendamping yang sholehah agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang sholeh.
Aku ini pencemburu berat.
Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela.
Aku harap begitu pula dirimu.

Aku yakin kaulah yang kubutuhkan,
meski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan..


Calon suamiku yang di rahmati Allah…
Apabila hanya sebuah gubung menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubug derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih..

Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Ta’ala..
Bunga ini akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Itulah yang kini kuhadapi.
Kelak saat kita tengah besama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.


Bersabarlah Calon Suamiku..
Do’aku Selalu…
Agar Allah memudahkan jalanmu Tuk menjemputku sebagai bidadarimu…

Semoga Allah Selalu Menjagamu,Agar tak tersentuh yang bukan mahrammu, Meski hanya seujung kuku..
Agar Kau bisa Mempersembahkan dirimu “seutuhnya” untukku..

Seperti hal nya aku, Yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya, “hanya” untukmu..
Sudah dulu ya calon suamiku..

Salam Cintaku Untukmu..
Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Calon Istrimu

Sumber : Inspirasi Islami

JODOH ADALAH RAHASIA ILAHI



Saudaraku..
Termasuk dalam cakupan tauhid rububiyah adalah kita mengimani dengan yakin tanpa ada keraguan sedikit pun bahwa jodoh ada di tangan-Nya. Artinya tanpa ada kehendak Allah SWT, maka kita tak akan hidup seatap dengan pasangan hidup kita seperti sekarang ini.
Siapapun yang Allah Swt tentukan buat menemani hidup kita, pasti ia akan mendekat kepada kita, walaupun ia berada di ujung dunia sekalipun. Dan siapa yang bukan ditakdirkan untuk mengisi hati kita, maka ia akan menjauh dari kita walaupun ia tinggal di seberang rumah kita.

Saudaraku..
Seminggu yang lalu aku mendapat undangan pernikahan dari salah seorang santriku di ma’had tahfizh, yang terkirim lewat inbox Facebook kesayanganku. Ternyata ia akan menyunting santriwati di ma’had yang sama. Subhanallah, sungguh tak disangka, berawal dari sama-sama mengkaji Islam, menghafal al Qur’an, mentela’ah hadits, memperluas tsaqafah Islamiyah dan yang seirama dengan itu, akhirnya Allah Swt menyatukannya dalam satu bahtera. Turut berbahagia membaca undangan yang menyiratkan rasa syukur dan bahagia dari kedua santriku itu. Barakallahu laka, wa baraka ‘alaika, wa jama’a bainakumaa fil khair…
Terekam kembali pertemuanku dengan bidadariku tercinta. Tak terasa waktu terus bergulir, hampir tiga belas tahun lamanya kami disatukan dalam keindahan ibadah yang bernama pernikahan. Kami dipertemukan Allah Swt dalam waktu yang sangat singkat, hanya sebulan, sebelum akhirnya sepakat melangsungkan pernikahan. Padahal sebelumnya aku hanya mengenal namanya saja. Ia pernah aktif dalam kegiatan ke-Islaman dan pernah belajar bahasa Arab di sebuah Ma’had di Lampung.

Saudaraku..
Ada sahabat karib-ku berasal dari Jawa Tengah, setelah ia menyelesaikan study di universitas Islam Madinah, ia menjadi guru tahfidz dan bahasa Arab di sebuah pesantren di Lampung. Beberapa bulan mengabdi di sana, ternyata membuahkan hasil positif. Ia kecantol salah seorang santri putrinya. Yang sekarang telah memberi tiga anak kepada sang ustadz dan sedang menanti kelahiran anak keempat. Ketika bersua dengan sahabatku itu, aku sering meledeknya dengan tertawa lepas, “Pekrid, ngepek murid (artinya, menikahi murid),” lalu temanku itu membalas candaanku dengan guyonan pula, “Itu namanya ‘hubungan bathin’ yang diakhiri dengan hubungan zahir yakni, pernikahan.”

Saudaraku..
Jodoh, merupakan tabir Ilahi, yang tak mampu disingkap oleh kita selaku hamba-Nya. Kita tak mengetahuinya, terkecuali setelah terjadi di alam realita.
Ada orang yang selama lima tahun menjalin hubungan khusus pra nikah (baca: pacaran), berakhir dengan kegagalan membangun sebuah rumah tangga idaman. Justru ia ditakdirkan menikah dengan orang yang baru beberapa hari dikenalnya.
Jodoh telah menyadarkan lamunan kita bahwa Allah-lah yang membolak-balikkan hati kita. Cinta dan benci tak kekal abadi dalam hati kita. Ada dua orang yang berlainan jenis, yang semasa di bangku pendidikan, saling membenci dan berdebat serta perang mulut sewaktu rapat organisasi. Pada akhirnya Allah satukan hati keduanya lewat jalur pernikahan. Apakah perdebatannya terus berlanjut pasca pernikahan? Wallahu a’lam. Yang pasti, rasa cinta yang terus mengalir setelah keduanya hidup dalam satu atap. Lahirnya anak-anak yang lucu, sebagai bukti yang tak terbantahkan.
Ada pengalaman unik dari sahabatku di bangku Aliyah dulu, di mana setamatnya dari sekolah ia menikahi ibu guru matematikanya di sekolah. Padahal ketika ia belajar, ia sangat membenci sang guru. Dan usia keduanya pun berjarak sekitar sepuluh tahun. Tapi begitulah jodoh, yang datang menyapa kita dengan membawa keunikannya sendiri.

Saudaraku..
Meskipun jodoh ada di tangan Allah Swt, namun kita memiliki ikhtiar untuk menyibak tabir Ilahi tersebut. Kita lazim menentukan kriteria pasangan hidup kita. Sehingga Rumah tangga yang kita bangun bisa membuka jalan yang menyampaikan kita pada kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Pasangan hidup kita bisa menjadi mitra yang menyenangkan dalam pelayaran keluarga menuju surga; baik itu surga di dunia ini terlebih surga di akherat kelak.
Kriteria pasangan hidup yang akan menghantarkan kita pada kebahagiaan hidup adalah seperti yang disinggung oleh Nabi saw, Perempuan itu dinikahi karena empat perkara; hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah perempuan yang beragama, niscaya engkau tidak akan merugi.” Muttafaq ‘alaih.
Dari keempat kriteria tersebut, yang paling menarik perhatian pria atau calon suami adalah paras menarik atau kecantikan wajah. Namun kecantikan luar terkadang menipu dan memperdaya. Maka kecantikan wanita itu semestinya dinilai pula dari dalam. Artinya, kecantikan luar (zahir) dan kecantikan dalam (bathin).

Saudaraku…
Syekh ‘Utsaimin rahimahullah menyebutkan bahwa kecantikan yang dimaksudkan adalah kecantikan Hissy dan maknawi (zahir dan bathin).
Wanita, semakin sempurna kecantikan parasnya dan indah suaranya, maka semakin elok untuk dipandang dan kita merindukan kehadirannya. Dengan demikian hati kita akan terbuka dan dada kita semakin luas. Dan kedamaian pun mengalir memenuhi relung hati.
Sedangkan cantik secara maknawi atau bathin, merupakan perpaduan antara kesempurnaan dien dan keindahan budi pekerti. Jika seorang wanita, semakin sempurna dien dan elok akhlaknya, maka ia semakin mengapit rasa, dekat kepada cinta dan selamat akibatnya (dari prahara keluarga).
Nabi saw pernah bersabda, ”Sebaik-baik wanita (istri) adalah jika engkau memandangnya, ia dapat membuatmu senang. Jika engkau menyuruhnya suatu hal, ia mentaatimu. Jika engkau memberinya (uang belanja) ia akan menggunakannya untuk kebaikanmu. Jika engkau pergi, ia akan menjaga dirinya dan hartamu.” HR. An Nasa’i.
Saudaraku..
Kecantikan bathin inilah yang akan membuat penampilan wanita tampak anggun, bercahaya, memikat, menarik dan indah dipandang. Walaupun ia tak mengenakan perhiasan emas dan berlian, perhiasan dunia. Ia tak perlu melakukan oprasi plastik dan yang senada dengan itu. Karena sejatinya dialah perhiasan dunia yang termahal harganya.
“Dunia adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” H.R; Muslim.

Saudaraku..
Mudah-mudahan anda yang sudah menikah, telah menemukan pasangan hidup yang cantik dari dalam. Jika belum, koreksilah diri sendiri, barangkali memang anda belum tampan dari dalam, sehingga anda tidak layak menjadi pendamping wanita yang cantik dari dalam.
Bagi anda para pemuda yang belum menemukan jodohnya, waspadalah bahwa wanita yang cantik dari dalam yang ingin anda nikahi bukanlah wanita yang anda lihat mejeng di mall-mall dan tempat-tempat perbelanjaan. Atau yang suka memamerkan kecantikannya pada semua orang. Atau yang suka mengusik ketenangan anda di tengah malam dengan telepon. Atau pun yang suka mengumbar senyum pada lelaki yang bukan mahramnya dan yang seirama dengan itu.
Dan bagi anda wanita muslimah yang masih hidup menyendiri, selama anda selalu berupaya menjadi wanita yang cantik dari dalam, yakinlah bahwa arjuna berhati malaikat pasti datang menjemput anda. Kapan waktunya? Serahkanlah pada-Nya. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah Swt, karena berputus asa, kecewa berlebihan, merasa tak ada harapan, menilai bahwa jalan telah buntu. Hal itu semua merupakan bibit dari kekufuran. Wallahu a’lam bishawab.

Riyadh, 19 Mei 2012 M.
Sumber:Status Ustadz Abu Ja’far
Inspirasi Islami

CIRI-CIRI WANITA YANG SUDAH TIDAK PERAWAN



CIRI-CIRI WANITA YANG SUDAH TIDAK PERAWAN

1. DI LIHAT DARI CARA BERJALANNYA
Wanita yang sudah tidak perawan akan terlihat kalau dia sudah
tidak perawan lagi saat wanita itu berjalan sambil
menggendong anaknya apalagi menggendong (maaf) sambil
menyusui, itu sudah jelas kalau wanita itu SUDAH TIDAK
PERAWAN LAGI.

2. SELALU MENGHINDAR SAAT ADA COWOK YG MENAKSIR
Bisa di bedakan mana yang perawan, mana yang tidak
perawan. Seorang wanita akan terlihat sudah tidak perawan lagi
saat kita para cowok menyatakan cinta pada seorang
wanita, tapi suaminya datang sambil bawa golok dan marah-
marah sama itu cowok. Itu sudah di pastikan kalau wanita itu
SUDAH TIDAK PERAWAN LAGI..!!!! INGAT.. JANGAN CARI
PERKARA......

3. DI LIHAT DARI BENTUK TUBUHNYA
Bentuk tubuh seorang wanita juga bisa menentukan kalau di
masih perawan atau tidak. Jika perutnya terlihat
mendadak buncit dalam beberapa bulan dan Badannya bertambah melar, itusudah jelas sekali bisa dipastikan kalau wanita itu sudah
tidak perawan lagi.

4. DI LIHAT DARI LEHERNYA
kalau yang satu ini, kita harus teliti memperhatikan leher wanita
sebelum di jadikan istri. Siapa tau wanita itu sudah tidak perawan lagi. jika terdapat tonjolan pada leher bagian depan wanita
itu, berarti wanita itu tidak perawan karna bisa di
pastikan dia bukan PERAWAN tapi PERJAKA

6. DI LIHAT DARI DADANYA
Dada seorang wanita sangat menentukan kalau dia masih
perawan atau tidak. Dan di butuhkan nyali besar untuk
melakukannya.
Jika dada kita pegang rata dan terasa agak keras juga
berbulu. itu tandanya dia juga buka perawan tapi PERJAKA...

7. DI LIHAT DARI NAMANYA.
Kalau ada seorang wanita yang bernama Gadis, maka cepat
nikahi wanita itu. Rugi banget kalau sampe di duluin orang. Kan
enak tuh kalau kita nanti sudah tua, istri kita nanti tetap GADIS.
Sobat Cowok Jangan sekali2 menikahi seorang Wanita yang
Bernama BAMBANG .. UCOK .. Atau SLAMET ... pasti tidak
Perawan ...

8. DI LIHAT DARI CARA DIA MEMBACA
Cowok yg saking seriusnya membaca postiangan ini dan baru
sadar kalau nomer 5 tidak ada.... bisa dipastikan tidak Perawan

9. DI LIHAT DARI CARA DIA KALAU UDAH MEMBACA
Cowok yg Sadar kalau nomer 5 tidak ada, dia langsung liat ke atas. Dan berkata ''Oh iya nomer 5 tidak ada'' abis
itu nyengir dan senyum2 kecil......!! Berarti dia itu
nggak perawan.....

10. Cewek yang masih perawan pasti ngelike dan berkomentar
setelah baca tulisan  ini
Semoga Bermanfaat..

Sumber : Islamic Motivation

AmarahKuu

Dan hari ini aku dipenuhi amarah.. bagaikan air mendidih saat drebus, emosi yang memuncak.. MengenaL seseorang yang seperti anjing dipinggir jaLan..





* Kata - Kata Bijak Kehidupan *
Terkadang kita selalu saja membicarakan kekurangan oranglain tanpa kita berfikir tuk membicarakan kekukaran kita sendiri

Hidup ini pilihan. Apapun yg membuatmu sedih, tinggalkanlah...tanpa rasa takut akan hilangnya kebahagiaan di masa depan

Jangan terlalu bergantung pada orang lain. faktanya kamu lebih kuat dari apa yg kamu pikirkan, hanya kamu tidak mempercayainya

Berhenti menyesali apa yg telah terjadi. Kegagalan hanya sebuah pelajaran yg menghiasi perjalananmu menuju keberhasilan

Harapan kosong jauh lebih menyakitkan daripada sebuah penolakan

angan bangga dengan apa yang kamu punya, tanpa kamu sadari Tuhan bisa mengambil itu semua dengan sekejap mata

Jangan mengkritik karya Orang sehingga membuat dirimu sendiri lupa berkarya!

Jangan mau menjadi katak yg hanya dalam tempurung, takut dan tdk mau menunjukan dirinya

Ubahlah hidupmu, dari segala sesuatu yang buruk menjadi baik dan bermanfaat

Jangan jadikan kekurangan sebagai beban, itu hanya akan membuatmu sulit untuk berlari mengejar impianmu.

Hidup hanya ada 2 sisi berbeda. Penderitaan dan Kebahagiaan, namun dari situlah kita menjadi kuat dan tegar.

Bersyukur atas keberhasilan itu sudah biasa, namun bersyukur atas kegagalan itu baru luar biasa

Hidup itu membutuhkan perjuangan, karena gak ada satu hal pun yg bisa sukses tanpa sebuah perjuangan

Hidup itu memang terkadang rumit, namun serumit apapun kehidupan ini tetap harus kita jalani, karna Tuhan pnya rencana dibalik semua ini

Jangan jadi org yg congkak. Pastikanlah bahwa kepala Anda tidak lebih tinggi dari topi Anda.

Secara tidak sadar, dengan kejujuran; kamu telah menyelamatkan dirimu sendiri

Hidup itu pilihan, baik dan buruk. Ayo kita buat thn baru esok menjadi tahun terbaik kita, dan kita kubur yg buruk skrg

Dalam duka pasti ada suka. Jangan menyerah karena dengan putus asa kita tidak lebih dari pecundang

Kekurangan ialah kelebihan yang tertutupi. Tidak ada yg perlu ditutup, tetapi cukup membukanya

Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik

Sumber kekuatan baru bknlah uang yg berada dlm genggaman tangan beberapa orang, tp informasi di tangan orang banyak.

Takut akan kegagalan seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mencoba sesuatu.

Aku tak mengenalmu, tapi matamu tidak berbohong. Ikutilah jalan hatimu. Itu yang terbaik.

Hargai yg km miliki, km akan memiliki lebih lagi Jk fokus pd apa yg tdk km miliki, krn km tdk cukup dlm hal apapun

Gagal itu urusan nanti. Yg terpenting, kita berani untuk mencoba dan mencoba!

Tidak ada kata terlambat untuk melakukan kebaikan, krn yg pasti akan ada pelajaran disetiap langkah yg kita tinggalkan.

Orang yg sulit untuk maju biasanya adalah orang yg takut akan perubahan dan orang yg takut menentukan keputusan.

Hidup adl perjuangan, perjalanan adl suatu pembelajaran. Jika tak ada pengorbanan, lambat laun kita akn tersisihkan.


Sumber : Kompas

Selasa, 01 Januari 2013

Perempuan di Titik Nol



Awal saya tahu novel tentang ini yaitu ketika saya membaca sebuah tulisan berjudul “Perempuan dan Gugatan Terhadap Budaya Patriarki”. Dalam tulisan itu terdapat cerita dari novel yang berjudul “Perempuan di Titik Nol” karya Nawal El Saadawi. Ketika itu saya membayangkan bahwa itu merupakan sebuah novel yang besar dan tebal. Tapi ternyata novel itu merupakan novel kecil dan relative tipis namun sarat akan kegelisahan dan pemberontakan dari seorang wanita. Novel yang sangat pedas, dan penuh kejutan. Menghadirkan kepedihan dan ketidakadilan dari seorang wanita dari sudut feminin. Tidak aneh jika novel ini menjadi bacaan wajib para aktivis pejuang hak-hak permpuan. Seperti yang saya tahu misalnya Ratna Sarumpaet atau Mariana Amirudin (Jurnal Perempuan) telah membaca novel ini.
Tokoh utama dari novel ini adalah seorang perempuan bernama Firdaus. Yang memilih jalan hidup sebagai pelacur. Firdaus punya filosofi hidup, “pelacur yang sukses lebih baik dari seorang suci yang sesat”.
Secara singkat kehidupan Firdaus dapat digambarkan, “Hanya rias muka saya, rambut dan sepatu saya yang mahal itu saja yang masuk “kelas atas”. Dengan ijazah sekolah menengah dan nafsu keinginan yang tertekan, saya termasuk “kelas menengah”. Lahir saya tergolong kelas “bawah”. (hal. 16)
Firdaus lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang petani miskin yang tidak mampu membaca dan menulis. Hanya memiliki kemampuan dalam kehidupan seperti bercocok tanam, bagaimana menjual kerbau yang diracun sebelum mati, bagaimana menukar anak gadisnya dengan imbalan mas kawin bila masih ada waktu, atau bagaimana memukul istrinya dan memperbudaknya tiap malam.
Setelah ayahnya meninggal Firdaus dimasukan sekolah oleh pamannya dan setelah ibunya meninggal, dia dibawa ke Kairo dan tinggal bersama pamannya. Diceritakan suatu ketika pamannya mendatangi tampat dimana Firdaus tidur. Kemudian terjadilah “pelecehan” dialami Firdaus yang dilakukan pamannya sendiri.
Pamanya kemudian menikah dnegan puteri gurunya di El-Azhar. Setelah merasa rumahnya terlalu sempit kemudian Firdaus dikirim ke asrama sekolah. Di sana dia menemukan tempat yang disia-siakan. Tempat yang berada dihalaman belakang, tempat itu adalah sebuah perpustakaan. Dia mulai mencintai buku. Salah satu buku yang di bacanya adalah tentang para penguasa. Dari yang di bacanya dia mengetahui,
“Saya dapat pula mengetahui bahwa semua yang memerintah adalah laki-laki. Persamaan diantara mereka adalah kerakusan dan kepribadian yang penuh distorsi, nafsu tanpa batas mengumpul duit, mendapatkan seks dan kekuasaan tanpa batas. “(hal. 39)
Setelah lulus paman dan bibinya merasa Firdaus merupakan beban bagi keluarga mereka. Karena dia belum juga mendapat pekerjaan. Akhirnya bibinya memberi gagasan agar Firdaus dinikahkan. Firdaus akhirnya menikah dengan Syekh Mahmoud, pria berumur enam puluh tahun sedangkan Firdaus belum lagi berumur sembilan belas tahun.
Di dagu Syekh Mahmoud, dibawah bibirnya terdapat bisul yang membengkak lebar, dengan sebuah lubang ditengah-tengahnya. Beberapa hari lubang itu kering dan dihari-hari lainya bisa berubah menjadi sebuah keran yang sudah karatan dan mengeluarkan tetesan berwarna merah seperti darah, atau putih kekuning-kuningan seperti nanah. Bau yang keluar dari bisul tersebut seperti bau bangkai anjing.
Sauminya juga punya kebiasaan memukul Firdaus. Suatu ketika dia memukul Firdaus dengan tongkat berat hingga keluar darah dari hidung dan telinganya. Lalu dia pergi dari rumah suaminya tapi tidak kembali ke rumah pamannya. Dia pergi dengan berjalan di jalan raya dengan mata yang bengkak dan muka memar.
Saat di perjalanan Firdaus merasa lapar dan haus, akhirnya dia berhenti dia warung kopi. Disana Firdaus bertemu pekerja warung kopi bernama Bayoumi. Bayoumi membawa Firdaus kerumahnya untuk tinggal ditempatnya sampai mendaptkan pekrjaan. Namun nasib sial menimpanya. Bayoumi bukanlah orang baik. Firdaus disekap di sebuah ruangan. Kemudian disana dia mendapat siksaan dan pemerkosaan.
Firdaus berhasil kabur dari tempat Bayoumi, pergi sejauh mungkin. Sampai tanpa disadari dia tiba di pinggiran sungai Nil. Duduklah dia termenung menikmati semilir angin. Tiba-tiba dia bertemu dengan seorang perepuan bernama Shafira Salah El Dine.
Kepada Shafira, Firdaus bercerita bahwa dia tidak punya siapa-siapa. Orang tuanya telah mati, begitu juga saudara laki-laki dan perempuannya. Shafira mengatakan“Semua orang harus mati Firdaus. Saya akan mati dan kamu akan mati. Dan yang penting ialah bagaimana untuk hidup sampai mati. Kita harus lebih keras dari hidup, Firdaus. Hidup itu amat keras. Yang hanya hidup ialah orang-orang yang lebih keras dari hidupnya sendiri.”
Belakangan di ketahui bahwa Shafira adalah seorang pelacur. Dan mulailah disini Firdaus bekerja sebagai pelacur. Shafira sebagai mucikari Firdaus, pembayaran untuk Firdaus di serahkan melalui Shafira. Suatu ketika Fawzi—pelanggan Firdaus—mengatakan “Shafira menipumu, Firdaus.“ Sekali lagi Firdaus melarikan diri.
Setelah kabur dari Shafira, Firdaus bekerja secara “mandiri” sebagai pelacur. Pada suatu kesempatan Firdaus pernah dihina sebagai wanita tidak terhormat oleh kawannya bernama Di’aa. Mendengar perkataan Di’aa, Firdaus merasa teguncang. Dia pun bertekad untuk menjadi wanita yang terhormat. Walaupun harus dibayar dengan nyawa.
Akhirnya dia mendapat pekerjaan disebuah industri besar. Di tempat inilah dia bertemu dengan seorang pria bernama Ibrahim. Dia adalah seorang yang revolusioner. Pada suatu rapat besar bagi para karyawan Ibrahim berbicara tentang keadilan dan tentang pengapusan hak-hak istimewa yang diperoleh management dibandingkan dengan yang diperoleh karyawan.
Kemudian Firdaus jatuh cinta pada Ibrahim. Hubungan merekapun semakin dekat, Firdaus membantu perjuangan dari Ibrahim dalam membela hak-hak karyawan. Namun berita buruk datang, berita tersebut mengatakan bahwa Ibrahim telah bertunangan dengan anak gadis sang presiden direktur.
Firdaus merasakan rasa sakit yang luar biasa. Tak pernah ada yang benar-benar menyakitkan hati dan membuat menderita seperti sekarang dia alami. Kemudian dari pikirannya melintas, “Lelaki revolusioner yang berpegang pada prinsip-prinsip sebenarnya tidak banyak berbeda dengan lelaki lain. Mereka mempergunakan kepintaran mereka, dengan menukarkan prinsip mereka untuk mendapatkan apa yang dapat dibeli orang lain dengan uang. Revolusi bagi mereka tak ubahnya sebagai seks bagi kami. Sesuatu yang disalahgunakan. Sesuatu yang dapat dijual.”(hal. 128)
Akhirnya Firdaus kembali ke lembah hitam, ke profesi yang telah diciptakan oleh lelaki. Bahwa lelaki memaksa perempuan menjual tubuh mereka dengan harga tertentu dan bahwa tubuh yang paling murah dibayar adalah tubuh sang isteri. Semua perempuan adalah pelacur dalam satu atau lain bentuk. Karena saya merasa cerdas maka saya memilih untuk menjadi pelacur yang bebas dari pada seorang isteri yang diperbudak. (hal 133)
Pada suatu ketika Firdaus bertemu dengan seorang germo. Dia mengancam Firdaus agar berbagi hasil dengan dia. Germo itu bernama Marzouk. Firdaus menyadari bahwa dia sudah tidak merasa sebabas yang dulu lagi. Dia tak lain hanyalah suatu mesin tubuh yang bekerja siang dan malam.
Fidaus memberontak dan ingin kabur dari Marzouk itu, namun dihalangi. Pertengkaranpun terjadi, Marzouk mengeluarkan sebilah pisau, tapi Firdaus mampu merebutnya. Di hujamkanlah pisau itu ke leher Marzouk dalam-dalam, kemudian dicabut, ditusuk kembali di bagian perutnya. Ditusukan lagi kesemua bagian tubuh Marzouk. Firdaus telah membunuh Marzouk.
Firdaus diamcam hukuman gantung. Karena telah melakuan pembunuh. Ada harapan dibebaskan jika Firdaus meminta surat permohonan kepada Presiden dan meminta maaf atas kejahatan yang telah ia lakukan. Tapi Firdaus menolak meminta grasi.
“Saya lebih suka mati karena kejahatan yang saya lakukan daripada mati untuk salah satu kejahatan yang kau lakukan. Ketika saya membunuh. Saya lakukan hal dengan kebenaran bukan dengan pisau. Kebenaran saya itulah yang menakutkan mereka. Kebenaran yang menakutkan ini telah memberikan kepada saya kekuatan yang besar.”
Sebuah novel yang sarat kritikan pedas dan opini yang berani. Tapi juga merupakan perjalanan kisah perempuan yang memilukan. Perempuan yang mengalami tekanan batin yang luar biasa. Perempuan yang menjalani keras dan derasnya laju kehidupan. PEREMPUAN DI TITIK NOL..!!
Saya sedikit memberi kritikan pada novel ini. Bukan dari isinya melainkan dari terjemahannya. Berulang kali saya mendapatkan kata “sekonyong-konyong” yang artinya tiba-tiba. Membuat sedikit tidak nyaman ketikan membacanya. Ini bukan kali pertama, sebelumnya saya membaca novel “San Pek Eng Tay” yang di terbitkan juga oleh Yayasan Obor Indonesia. Dari novel itu saya juga mendapatkan kata “mendusin” yang artinya terbangun. Sedikit aneh saja, kata yang tidak baku seperti itu terus berulang-ulang.
Monday, May 17, 2010, 11:29:31 AM
PS : Kamis, 22 April 2010. Saya dengan berapa kawan saya hadir dalam “V Film Festival” (Festival Film Perempuan Internasional) di Komunitas Salihara, Pasar Minggu. Salah satu film yang saya tonton adalah film Indonesia berjudul, “Jamila dan Sang Presiden” karya Ratna Sarumpaet.
Saat memonton film tersebut saya merasakan bahwa secara garis besar cerita dalam film “Jamila dan Sang Presiden” mirip dengan novel “Perempuan di Titik Nol”. Kesamaannya antara lain Firdaus dan Jamila sama-sama berprofesi sebagaipelacur, diperkosa pamannya, melakukan pembunuhan dan yang terakhir ialah sama-sama menolak grasi kepada presiden.
Kebetulan disana ada Ratna Sarumpaet. Dan ketika saya tanyakan bahwa film itu mirip dengan novel Perempuan di Titik Nol. Dia tidak menyangkal bahwa di beberapa bagian memang ada kesamaan.
Saya tidak menuduh bahwa Ratna Sarumpaet menjiplak novel tersebut, secara garis besar sama. Menurut saya filmnya bagus, walaupun terciderai dengan kemiripan dari novel Perempuan di Titik Nol.
Jadi kalau tidak sempat membaca novel Perempuan di Titik Nol, nonton saja “Jamila dan Sang Presiden”. Ceritanya hampir sama. Saya sarankan kalau sudah baca novelnya, nonton juga filmnya. Begitu juga sebaliknya. Agar terlihat kesamaannya. Dan merasakan kedahsyatan novelnya.

Sumber : Kompas